Minggu, 03 Januari 2016

Saat Semuanya Menjadi Satu


Assalamualaikum....

Ini cuma sebuah Flasfiction tentang rasa, tentang seorang perempuan yang terus-terus an membuat semuanya terlihat baik-baik saja, walaupun faktanya.... Tidak.



Saat Semuanya Menjadi Satu

"Diana."

Aku meliriknya sekilas melalui ekor mataku, mulutku masih terkatup rapat dengan wajah yang tidak mengarah kepadanya. Aku enggan menyahut, aku enggan menatapnya, aku enggan menumpahkan segala yang kurasakan. Aku mencoba menelan semuanya bulat-bulat, membuatnya reda dengan sendirinya.

Rasa kecewaku, rasa cemburuku, rasa sakitku. Semuanya aku telan kembali, tidak ada alasan untukku menjelaskannya sekalipun beberapa saat yang lalu ia memintanya, meminta agar aku menjelaskan semuanya, agar aku membuka semua faktanya.

Selalu hanya ada satu hal yang aku pikirkan, jika aku mengungkapkannya, apakah akan ada sebuah perubahan yang berarti?

"Diana." Lagi-lagi ia memanggilku, membuatku terpaksa menelan semua rasaku lebih cepat, tidak boleh ada yang terlewat, tidak boleh ada yang nampak. Dan tentu saja, rasanya menyakitkan.

"Apa?" Jawabku seraya tersenyum ramah kepadanya, senyuman palsu yang paling aku benci. Tapi kali ini, untuknya. Aku rela melakukan hal yang paling ku benci, sekalipun itu kembali memberiku rasa sakit.

Dia menatapku dalam, terpancar raut kebingungan dari wajahnya. "Apa ada yang salah, An?"

Kamu bertanya apa ada yang salah? Kemana dirimu selama ini?Kau tahu berapa banyak waktu yang kubuang untuk menunggumu? Kau tahu betapa aku merindukanmu?

Aku menggeleng perlahan, "Tidak.... Tidak ada yang salah."

"Kau serius?"

Kau tanya apa aku serius? Tentu saja tidak Adimas!

"Iya, tentu saja...." Jawabku.

Tentu saja....

Tentu saja itu kebohonganku lagi.

Maafkan aku Adimas....

Maaf....

Sulit untuk jujur padamu mengenai semua rasaku, sulit betapa aku merindukan sosokmu yang dulu, sulit untuk bicara betapa panasnya terbakar api cemburu, sulit untuk bicara betapa dalamnya luka yang kau goreskan tanpa sengaja itu, luka karena ketidaksadaranmu.

Setidaknya aku terus berjuang sampai saat ini, berjuang untuk menelan semuanya sendirian, berjuang untuk meredam semuanya sendirian. Agar hal ini tidak berakhir.

Karena aku memang tidak menginginkan hal ini berakhir.

Selesai


Lagi-lagi keluar Flashfiction edisi Diana dan Adimas, Si cewe yang selalu menyembunyikan rasanya dan si cowo yang ngga peka. :D


Wassalamualaikum....

0 komentar:

Posting Komentar

 

Welcome to GTLand Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang